Saturday, December 24, 2011

Polisi Tangkap Pembunuh Mahasiswa UPN

SURABAYA, KOMPAS.com — Kepolisian sektor Rungkut berhasil menangkap pelaku pembunuhan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (7/8/2010).       Kapolsek Rungkut AKP Naufil Hartono menegaskan, pihaknya langsung bergerak cepat setelah mendengar kabar pembunuhan yang terjadi di wilayahnya.       "Setelah kami melakukan penyelidikan, syukurlah pelaku berhasil kami amankan dan sekarang sedang kami lakukan pemeriksaan di Markas Polsek Rungkut," ujar Naufil.       Hanya saja, polisi belum mengetahui motif yang dilakukan pelaku. Pasalnya, sampai sekarang masih dilakukan penyidikan dan memintai keterangan pelaku.       "Motifnya masih kami dalami, nanti kalau sudah melalui pemeriksaan, baru akan jelas semuanya. Tim identifikasi juga masih melakukan olah tempat kejadian perkara," papar dia.       Polisi melakukan penyergapan terhadap pelaku yang berinisial DN (30) asal Bangkalan. Ini setelah terjadi pembunuhan terhadap Rizal Abdul Syukur (20), mahasiswa semester tujuh, Jurusan Teknik Industri UPN.       Tidak hanya terhadap Rizal, bahkan pelaku juga berusaha membunuh kakak korban, yakni Fahmi Syukur Latif (22), yang juga mahasiswa UPN, semester delapan, Jurusan Teknik Informatika. Keduanya berasal dari Nusa Tenggara Timur.       Tempat kejadiannya di kamar kos korban, kawasan Jalan Medokan Ayu I, Surabaya. Rekan korban kaget melihat keduanya tergolek di dalam kamar. Hanya saja, Rizal ditemukan sudah dalam kondisi meninggal, sedangkan Fahmi, kakaknya, masih bisa kritis bernapas dan dilarikan ke rumah sakit.       Saat ini, jenazah Rizal sudah terbujur kaku di kamar jenazah RSU dr Soetomo untuk diotopsi. Korban mengalami luka pada pinggang kanan dan dada kirinya karena ditusuk menggunakan senjata tajam oleh pelaku.       Menurut pengakuan rekan korban, Rizal dikenal sebagai mahasiswa berprestasi dan sedang menyelesaikan tugas akhir skripsinya. Bahkan, korban juga sering mendapat beasiswa karena prestasinya.       Tidak hanya itu saja, karena dinilai mahasiswa dengan yang memiliki kelebihan khusus, korban juga dipercaya sebagai asisten laboratorium di kampusnya.

0 comments: