pers-upn.com --- Uji coba sistem parkir terus berlanjut. Kali ini UPN memasang beberapa spanduk di pintu masuk 1 dan 2 untuk mengajak seluruh mahasiswa dan pegawai agar mendaftarkan plat nomor kendaraannya melalui sms, email maupun situs www.upnpark.com paling lambat 15 Maret.
Hal ini merupakan tahap sosialisasi sistem parkir baru dengan memanfaatkan barcode KTM maupun Kartu pegawai. Sistem Barcode ID akan menggantikan sistem parkir elektrik menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) yang sudah diuji coba di kampus UPN “Veteran” Jatim. Penanggung jawab sistem parkir baru, Basuki Rahmad, menyatakan bahwa sistem ini akan mempermudah mahasiswa dalam memarkir kendaraannya. “Di samping itu keamanannya lebih terjamin,” tambahnya.
Dengan adanya sistem ini, maka tidak perlu mengeluarkan dana tambahan untuk pembuatan kartu seperti pada sistem elektrik RFID. “Dari plat (nomor polisi, Red) tersebut, kami dapat mencatat untuk filter dan mahasiswa tidak perlu mengeluarkan biaya sepersen pun,” ujar Kepala Bagian Pengamanan, Mugiono. Sistem filter merupakan proses pembacaan barcode ID untuk membuka palang pintu masuk elektrik.
Basuki menjelaskan bahwa sistem RFID menghabiskan waktu 13 detik. Berbeda dengan sistem Barcode ID yang hanya membutuhkan waktu 2 detik. Rencana penggantian sistem RFID ke Barcode ID telah mendapatkan persetujuan dari KABAG PAM yang sangat mendukung program ini.
Ia juga menjelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki kendaraan lebih dari satu bisa mendaftarkan semua kendaraannya. Bagi mahasiswa yang tidak memiliki KTM karena digunakan untuk peminjaman buku di perpustakaan Fakultas atau hilang, mereka akan menggunakan kartu tamu agar tetap bisa membuka
palang pintu. Untuk alumni, mereka akan dianggap sebagai tamu. Jika
kartu alumni ada barcodenya dan plat nomor kendaraannya sudah terdaftar,
maka bisa menggunakan kartu alumni.
Mugiono
menambahkan bahwa sistem Barcode ID ini hanya berlaku ketika masuk ke
UPN, sedangkan untuk keluar tetap menggunakan sistem manual. Untuk mencoba sistem baru ini, ia menyatakan masih menunggu konfirmasi dari Basuki. “Agar anggota kami terjun langsung untuk mengajari agar pihak-pihak yang di pos bisa mengunakan sistem yang baru ini,” tambahnya.
Saat dikonfirmasi mengenai keberadaan komputer di tiap pos pintu UPN, Basuki mengungkapkan bahwa kedua barang tersebut saat ini diamankan untuk diinstal dengan software sistem parkir yang baru. Kondisinya
pun kotor karena tidak ada yang menjaga. Mugiono menyebutkan bahwa
selama berada di pos, komputer tersebut sering digunakan oleh penjaga
pos untuk bermain.