Saturday, February 18, 2012

Mahasiswa UPN Diminta Daftarkan Nomor Polisi Kendaraannya

pers-upn.com --- Uji coba sistem parkir terus berlanjut. Kali ini UPN memasang beberapa spanduk di pintu masuk 1 dan 2 untuk mengajak seluruh mahasiswa dan pegawai agar mendaftarkan plat nomor kendaraannya melalui sms, email maupun situs www.upnpark.com paling lambat 15 Maret.

Hal ini merupakan tahap sosialisasi sistem parkir baru dengan memanfaatkan barcode KTM maupun Kartu pegawai. Sistem Barcode ID akan menggantikan sistem parkir elektrik menggunakan Radio Frequency Identification (RFID) yang sudah diuji coba di kampus UPN “Veteran” Jatim. Penanggung  jawab sistem parkir baru, Basuki Rahmad, menyatakan bahwa sistem ini akan mempermudah mahasiswa dalam memarkir kendaraannya. “Di samping itu keamanannya lebih terjamin, tambahnya.

Dengan adanya sistem ini, maka tidak perlu mengeluarkan dana tambahan untuk pembuatan kartu seperti pada sistem elektrik RFID. Dari plat (nomor polisi, Red) tersebut, kami dapat mencatat untuk filter dan mahasiswa tidak perlu mengeluarkan biaya sepersen pun,ujar Kepala Bagian Pengamanan, Mugiono. Sistem filter merupakan proses pembacaan barcode ID untuk membuka palang pintu masuk elektrik.

Basuki menjelaskan bahwa sistem RFID menghabiskan waktu 13 detik. Berbeda dengan sistem Barcode ID yang hanya membutuhkan waktu 2 detik. Rencana penggantian sistem RFID ke Barcode ID telah mendapatkan persetujuan dari KABAG PAM yang sangat mendukung program ini.

Ia juga menjelaskan bahwa mahasiswa yang memiliki kendaraan lebih dari satu bisa mendaftarkan semua kendaraannya. Bagi mahasiswa yang tidak memiliki KTM karena digunakan untuk peminjaman buku di perpustakaan Fakultas atau hilang, mereka akan menggunakan kartu tamu agar tetap bisa membuka palang pintu. Untuk alumni, mereka akan dianggap sebagai tamu. Jika kartu alumni ada barcodenya dan plat nomor kendaraannya sudah terdaftar, maka bisa menggunakan kartu alumni.

Mugiono menambahkan bahwa sistem Barcode ID ini hanya berlaku ketika masuk ke UPN, sedangkan untuk keluar tetap menggunakan sistem manual. Untuk mencoba sistem baru ini, ia menyatakan masih menunggu konfirmasi dari Basuki. “Agar anggota kami terjun langsung untuk mengajari agar pihak-pihak yang di pos bisa mengunakan sistem yang baru ini,” tambahnya.

Saat dikonfirmasi mengenai keberadaan komputer di tiap pos pintu UPN, Basuki mengungkapkan bahwa kedua barang tersebut saat ini diamankan untuk diinstal dengan software sistem parkir yang baru. Kondisinya pun kotor karena tidak ada yang menjaga. Mugiono menyebutkan bahwa selama berada di pos, komputer tersebut sering digunakan oleh penjaga pos untuk bermain.

Salah satu mahasiswa, Mahayu (Ilmu Komunikasi/09), menilai bahwa sistem baru ini bagus. Namun, ia enggan jika harus membayar lagi karena ia sudah membayar SPP. Seharusnya kartu parkir itu sudah termasuk fasilitas mahasiswa. “Kalau kartunya (KTM, Red) hilang ya males banget dapat kartu tamu. Ngurus KTM aja ribet masa parkir juga harus ribet sih,” tambahnya. Dia berharap agar fasilitas parkir di UPN diberikan secara baik sehingga membuat mahasiswa dan tamu merasa nyaman

0 comments: